KARANGANYAR - Suprapto tiba-tiba terkenal. Namanya tidak hanya dikenal
di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, namun pria lugu yang tinggal di
Jetisnguwuh RT 03/04, Desa Suruh Kalang, Kecamatan Jaten, itu juga
sempat dan masih menjadi perbincangan di Jateng. Pria yang mengaku
bekerja serabutan dan berpenghasilan Rp35 ribu per hari itu hampir saja
menikah dengan seorang gadis yang ternyata hantu penghuni Sendang Sumur
Bandung di dekat Waduk Lalung. Namun sejak cerita itu mencuat, Suprapto
dan keluarganya menjadi tertutup.
Chapter 2 :
Tidak
mudah untuk bisa bertemu dan berbincang dengan Suprapto dan
keluarganya. Bahkan, di pintu rumahnya terdapat tulisan "Tidak Menerima
Tamu". Warga sekitarpun acuh. Mereka seolah tidak rela Suprapto menjadi
obyek pemberitaan terkait kasus mistis
ini. Alasannya, selain tidak mau membuat Suprapto berlarut-larut dalam
kesedihan, sejak kejadian itu banyak orang yang datang dan menganggap
pria itu memiliki keahlian supranatural. Setelah didesak, akhirnya
Suprapto bersedia ditemui oleh Okezone. Didampingi oleh pamannya, Warno.
Suprapto masih tampak syok sehingga Warno lah yang sesekali memberikan
penjelasan. Awal mula, Suprapto berkenalan dengan seorang perempuan
yang mengaku bernama Sri Wahyuningsih diarena pasar malam di sekitar
Waduk Lalung. Perkenalan tersebut terus berlangsung sampai pacaran.
Kalau dihitung-hitung sudah satu tahun lebih mereka pacaran, tutur Warno
mengawali pembicaraan.
Chapter 3 :
Hubungan
keduanya pun terus berlanjut. Meski tidak pernah bertemu langsung
dengan Sri, namun orang tua Suprapto selalu berkomunikasi melalui
telefon genggam. Anehnya kalau tidak keinginan Sri, siapapun tidak bisa
berkomunikasi. Baru bila Sri yang
mengingkan berkomunikasi bisa. Lebih aneh lagi, hanya Suprapto yang bisa
melihat nomer di hape dan bisa menghubungi Sri, sedangkan yang lainnya
tidak bisa, terang Warno. Seperti orang berpacaran, mereka sering pergi
berdua. Suprapto pun mengaku sudah pernah mengajak Sri berjalan-jalan
ke Solo juga ke Yogyakarta. Mereka pergi menggunakan sepeda motor.
Anehnya lagi, Sri tidak mengijinkan Suprapto yang mengemudikannya. Saya
kalau jalan-jalan selalu pakai motor Sri. Dia terus yang mengemudikan,
timpal Suprapto. Meski sering bepergian, namun Suprapto tidak pernah
dipertemukan dengan orang tua kekasihnya itu. Sri hanya mengakui dia
anak orang kaya dan hanya memiliki saudara satu kandung.
Chapter 4 :
Karena
perbedaan strata sosial yang jauh itu, Suprapto pernah menanyakan
mengapa Sri mau menjadi kekasihnya. Waktu itu Sri hanya menjawab saya
pria yang jujur, tidak senang merokok, tidak senang main perempuan, dan
tidak senang minum-minuman, terang
Suprapto. Suatu hari, Suprapto digegerkan dengan pengakuan Sri bahwa dia
sudah hamil. Delapan kali saya berhubungan intim seperti suami-istri,
sampai akhirnya Sri mengaku hamil, ujarnya. Bahkan Suprapto mengaku
sempat memeriksakan kehamilan Sri ke seorang bidan tidak jauh dari
kediaman Sri. Setelah diperiksa, usia kandungannya sudah bulan ketiga.
Mengetahui usia kandungannya sudah besar, Suprapto memutuskan untuk
melamar. Keluarganya pun diajak untuk pergi ke kediaman Sri. Betapa
kagetnya mereka setelah diketahui alamat yangu diberikan itu ternyata
hanya sebuah pohon yang di bawahnya terdapat sebuah sumur yang oleh
warga sekitar disebut Sendang Sumur Bandung atau petilasan Nyai Dewi
Sri.
Chapter 5 :
Nyai
Dewi Sri merupakan istri Kiai Sekar Kenongo Gqdung Kenongo yang hidup
900 tahun lalu. Mengetahui hal tersebut, Suprapto syok. Dia tetap yakin
bahwa Sri itu manusia. Namun itu bukan akhir pertemuannya dengan Sri.
Pada kesempatan selanjutnya mereka masih bertemu. Saat itu Sri mengaku terpaksa menggagalkan prosesi lamaran karena neneknya meninggal.
Setelah
datang ke rumah Suprapto, Okezone mendatangi bidang yang memeriksa
kandungan Sri, yakni Minasti Parjo. Alamat praktiknya di Jungke,
Kecamatan/kabupaten Karanganyar. Namun Minastri mengaku tidak pernah
menerima pasien bernama Sri Wahyuningsih. "Saya tidak pernah menerima
pasien bernama Sri Wahyuningsih. Seluruh pasien yang memeriksakan ke
tempat saya terdata dan dicatat", jelasnya sambil menunjukkan buku
catatan berisi nama-nama pasiennya. Bahkan Okezone diizinkan untuk
mengecek langsung daftar nama-nama pasien.
Chapter 6 :
Mulai
dari Maret hingga September 2012. Dari pengecekan tersebut, memang
banyak nama Sri yang tercantum, namun tidak satupun bernama Sri
Wahyuningsih.
Sejak cerita itu beredar, lokasi Sendang Sumur Bandung, dikunjungi banyak warga. Bahkan,
lokasi sendang tersebut sengaja saat ini dipasang kain putih oleh pihak
desa setempat. Menurut Yudhi, tokoh masyarakat setempat mengatakan
pihaknya terpaksa memberlakukan pengetatan warga yang berkunjung.
Pasalnya, sumur itu kini banyak disalahgunakan. Pengunjung mengambil air
dari sumur tersebut karena meyakini hal-hal tertentu. Warga khawatir
akan terjadi penyimpangan dalam Agama.
Selesai ~
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Kisah Pria di Karanganyar yang Nyaris Menikah dengan Hantu"
Post a Comment