~~Heri Abu Aniisah~~
Melihat gambar perhitungan ini.. sempat tersenyum sendiri..
Bagaimana tidak.. berdasarkan perhitungan logika manusia, begitu besarnya biaya hidup..
Bagaimana tidak.. berdasarkan perhitungan logika manusia, begitu besarnya biaya hidup..
PADAHAL..
Allah Ta’ala berfirman..
وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ
يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ
“Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka
akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang
dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan)
hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syuraa: 27)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Allah memberi rizki pada mereka
sesuai dengan pilihan-Nya dan Allah selalu melihat manakah yang maslahat untuk
mereka. Allah tentu yang lebih mengetahui manakah yang terbaik untuk mereka.
Allah-lah yang memberikan kekayaan bagi mereka yang Dia nilai pantas
menerimanya. Dan Allah-lah yang memberikan kefakiran bagi mereka yang Dia nilai
pantas menerimanya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 553)
Jangan khawatir tentang rizki, karna Allah telah mengatur dan membagikan
rizki dengan secara adil sesuai dengan yang dikehendakinya dan kemaslahatan
kita..
Contoh..
Ada dua orang yang punya uang sama untuk dijadikan modal awal.. anggap saja 10 juta..
Si fulan, mengambil langkah dengan cara investor..
Dan si alan dengan cara berdagang..
Ada dua orang yang punya uang sama untuk dijadikan modal awal.. anggap saja 10 juta..
Si fulan, mengambil langkah dengan cara investor..
Dan si alan dengan cara berdagang..
Dengan 2 orang tesebut.. walaw modal sama, belum tentu pendapatany berbeda..
Bisa jadi si fulan, yang mendapatkany lebih banyak, tanpa harus dengan kerja keras, banting tulang.. di bandingkan dengan si alan yang mengambil langkah dengan berdagang.. yang mana tentu butuh ekstra.. ya ekstra tenaga.. ekstra pikiran..
Atau sebaliknya.. bisa jadi.. si alan yang lebih banyak..
Bisa jadi si fulan, yang mendapatkany lebih banyak, tanpa harus dengan kerja keras, banting tulang.. di bandingkan dengan si alan yang mengambil langkah dengan berdagang.. yang mana tentu butuh ekstra.. ya ekstra tenaga.. ekstra pikiran..
Atau sebaliknya.. bisa jadi.. si alan yang lebih banyak..
Dalam hal ini.. bukan banyak atau sedikitnya.. tapi, meraih supaya rizki
tersebut barokah.. sehingga tidak melampaui batas.. tidak membuat diri lalai
akan hak-hak Allah..
Ibnul Qayyim berkata..
“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu.. Jangan menyibukkannya dengan rizki yang sudah dijamin untukmu. Karena rizki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rizki pasti datang..
“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu.. Jangan menyibukkannya dengan rizki yang sudah dijamin untukmu. Karena rizki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rizki pasti datang..
Jika Allah -dengan hikmahNya- berkehendak menutup salah satu jalan rizkimu..
Dia pasti –dengan rahmatNya- membukan jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
Renungkanlah keadaan janin.. makanan datang kepadanya, berupa darah dari
satu jalan, yaitu pusar.. Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus
jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya DUA JALAN RIZKI yang lain (yakni dua
puting susu ibunya).. dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu.. rizki
yang lebih baik dan lebih lezat dari rizki yang pertama, itulah rizki susu
murni yang lezat.
Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rizki itu dengan
sapihan, Allah membuka EMPAT JALAN RIZKI lain yang lebih sempurna dari yang
sebelumnya.. yaitu dua makanan dan dua minuman..
Dua makanan= dari hewan dan tumbuhan.
Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya..
Dua makanan= dari hewan dan tumbuhan.
Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan kepadanya..
Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rizki ini... Namun Allah
–Ta’ala- membuka baginya -jika dia hamba yang beruntung- DELAPAN JALAN
REZEKI... itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan.. dia boleh masuk
surga dari mana saja dia kehendaki.
Dan begitulah Allah Ta’ala, Dia tidak menghalangi hamba-Nya untuk
mendapatkan sesuatu.. kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih afdhol dan lebih
bermanfaat baginya...
Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin.. karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah.. dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya.. untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga.”
Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin.. karenanya Dia menghalanginya dari bagian yang rendahan dan murah.. dan Dia tidak rela hal tersebut untuknya.. untuk memberinya bagian yang mulia dan berharga.”
(Al Fawaid, hal. 94,terbitan Maktabah Ar Rusyd, tahqiq: Salim bin ‘Ied Al
Hilali)
0 Response to "RENUNGAN"
Post a Comment