JANGAN LIHAT SAYA SEKARANG !!!

 

Ya... jangan lihat saya yang sekarang.
tapi...
Lihatlah saya yang dahulu.

saya yang dahulu umur 22 memberanikan menikah dengan modal Niat Lillahi ta’ala.
Saya yang selama 4 tahun tinggal bersama mertua, belum punya rumah dan dengan status “nunut” atau nebeng sama orang tua.
saya yang jatuh bangun membangun usaha bersama suami,
saya yang saat terpuruk dikaruniai Putra kembar
saya yang harus memutar otak untuk mencukupkan kebutuhan susu untuk putra kembar saya,
terkadang saya harus menambahi gula agar susu terasa manis karena takaran yang kurang.
saya yang sempat harus berpisah dengan suami karena memang sangat...sangat terpaksa sehabis usaha gulung tikar nyaris nggak ada income padahal saat itu saya ada 3 anak. Dua anak kembar yang masih bergantung susu formula :’(

saya yang dahulu kadang untuk beli beras saja harus menyisihkan seribu dua ribu dari usaha suami.
saya yang setelah keterpurukan tetap yakin akan janji Allah...
saya yang memalui proses berganti-ganti usaha. Mulai dari jualan es kelilling, jual es buah, jual kelapa dan bahkan terjebak mimpi-mimpi palsu MLM.

semua telah saya alami... proses demi proses...
tahun 2013 adalah adalah Tonggak sejarah hidup bagi saya. Saat saya harus berjuang terpisah dengan suami... memulai untuk berjualan online dengan modal hp Jadul yang hanya bisa untuk sms saja.

Bismillah... suami yang berada jauh dimata ikut berikhtiar sebagai pengontrol jual beli. Karena memang posisi saya di desa nggak ada internet.
begitulah waktu berlalu, proses berjalan sempurna... keyakinan Kami ALLAH MAHA KUASA ALLAH MAHA KAYA.

Setahun berlalu, ntah kapan tepatnya saya dan anak-anak pun dijemput suami. Bersama kami jalani usaha dari NOL dengan kembali berkumpul bersama-sama menekuni usaha Online.
Tahun 2014 setelah setahun berjalan hasil mulai dapat kami nikmati... mungkin bagi sebagian itu belum seberapa, akan tetapi bagi saya sudah luarbiasa.

Luarbiasa bisa cukup memberi makan anak2 kami. Cukup bisa membayar SPP anak. Cukup untuk Finishing Rumah yang dulu sempat Terhenti.

Alhamdulillah tahun 2015. Nikmat Allah kian bertambah, Kami dikaruniai satu Putri cantik, dan di tahun ini Pula kami bisa membeli sebuah Mobil yang mungkin bagi orang lain sangat sederhana akan tetapi bagi kami itu sudah sangat istimewa. Di penghujung tahun ini Pun kami bisa diijinkan Allah untuk membeli sebuah Motor. Dan semua kami beli dengan Cash ya... dengan uang Cash bukan dengan cara Ribawi.

Tulisan Panjang ini bukanlah untuk niatan Riya’ atau apa. Akan tetapi mudah-mudahan ada yang bisa mengambil Ibroh mengambil pelajaran. Bahwasanya semua segala sesuatu itu butuh Proses...
Proses yang membutuhkan Kesabaran yang tiada tara.
Proses yang membutuhkan do’a yang tiada henti
Proses yang membutuhkan keikhlasan
Proses yang membutuhkan do’a dari Orang tua
Proses yang membutuhkan untung saling berbagi.

Apakah cukup sampai disini??
tidak....
Proses ini masih panjang... masih butuh lebih banyak perjuangan, pengorbanan, keikhlasan dan do’a

Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.” (Al ‘Ashr: 1-3)

*) catatan di penghujung tahun

Heni Ummu Jaisy

Tweet