CATATAN HATI SEORANG IBU


Rumah berantakan,
Piring-piring kotor,
Pakaian kotor yg harus dicuci,
Lantai tidak pernah bersih,
Anak2 yang tak pernah bisa diam,
Tak pernah punya waktu santai meski hanya dengan membaca buku sambil menikmati secangkir kopi hangat tanpa terusik?

Untuk semua pekerjaan ini, waktu rasanya tidak pernah cukup. Walau mengurus anak sambil memasak dan membereskan rumah sekaligus, pekerjaan tak pernah selesai, selalu ada yang belum beres.

Saat berkaca nampak seorang wanita asing bertampang lusuh, rambut kusut, kurang tidur... dimanakah diriku dulu yang cantik dan percaya diri?
Tekadang diri ini bertanya, mengapa ALLAH memilihku untuk mengasuh tiga anak2ku ini?
Yah, saya memang hanya seorang manusia dan seorang ibu rumah tangga, tapi kenyataannya saya ini juga seorang sopir ojek, koki, tukang bersih2, guru, manajer keuangan, wasit dari pertengkaran anak2 dan perawat juga dokter yg pandai merawat dan menyembuhkan.

Kadang2, muncul di dalam diriku perasaan lelah, kesepian dan merasa tidak dihargai.
Kemudian di tengah kejenuhan, luapan emosi dan perasaan yg tak terkendali ini anak-anakku memandangku dan berkata, “Ibu, aku sayang ibu” tepat di saat ku membutuhkannya dan … tetiba diri ini merasa BAIK-BAIK SAJA! Yah... semua ini tidak akan berlangsung selamanya!
Anak-anak akan segera menjadi besar,
Mungkin nanti diriku akan merindukan masa kanak2 mereka yg hilang. Momen2 dimana mereka terus mengikuti tak peduli kemana ku pergi walau hnya ke kamar mandi. Saat2 mereka berebutan untuk bercerita kejadian menarik mereka setelah pulang sekolah. Ketika mereka merengek dan meminta siapa yang tidur di sebelahku malam ini.. atau sekedar merajuk minta dibuatkan ayam goreng ato puding agar ?

Seorang ibu seringkali merupakan super woman di rumah karena begitu banyak yg harus dilakukannya, termasuk mengasuh tambahan satu anak lagi yg dipanggilnya suami.
Dan seringkali sebagai seorang suami dan anak2 tidak menyadari bagaimana capeknya baik fisik maupun perasaan dari seorang ibu yg mengasuh anak2 yg penuh energi, terus bergerak dan hanya diam setelah kehabisan energi yaitu tidur.
Dan di masa2 ketenangan seperti itu, seorang ibu yg juga ingin istirahat seringkali harus melakukan sesuatu yg tidak bisa dilakukan saat anak-anak bangun, seperti membersihkan/merapikan rumah, meracik dan menyiapkan bumbu masakan. Dan tidak lama saat mereka berenergi penuh lagi, rumah yg baru saja bersih, jadi seperti tidak pernah dibersihkan. Berantakan lagi...

Hargailah ibumu yang telah menjalani proses luar biasa dalam menemani dan membesarkanmu.
Dan untuk para suami, hargai juga peran istrimu yang telah bekerja keras tetapi mungkin engkau tidak tahu betapa berat hari2 yang telah dilaluinya...meski hanya dengan sebuah belaian/pelukan di penghujung malam. Atau sedikit usaha untuk meringankan beban istri di rumah, sekurang-kurangnya ucapan terimakasih..niscaya hal sepele itu akan mjd pemompa semangatnya dalam menggeluti hari demi hari.

Dan untukmu ibu, tatalah hati dan perbaikilah niat semata mata utk mengharap keridhoan Allah. Berbakti dan berkhidmat pd suami, mendidik dan mengasuh anak-anak, mengatur urusan rumah tangga, dan lain sebagainya jadikanlah sebagai aktivitas ibadah. Jerih payah kita tidak akan sia-sia. Maka berbahagialah mengemban amanah.... anak2 adalah investasi dunia dan akheratmu..mereka adalah sumber pahala yg akan terus mengalir meski hingga ke liang kubur.

Semoga Allah memudahkan kita dalam memikul amanah dan semua tugas2 ini.

0 Response to "CATATAN HATI SEORANG IBU"

Post a Comment

Total Pageviews

baju wanita